Rabu, 02 Februari 2022

Jenis-jenis kutipan dalam Karya Tulis Ilmiah

1.       Kutipan Langsung

Tidak mengalami perubahan pada teks yang hendak dikutip.

Terdapat penggunaan tanda titik berspasi yang berjumlah 3 buah (. . .) di bagian kutipan yang dihilangkan.

Memakai tanda [sic!] pada bagian kutipan yang salah.

Terdapat tanda kurawal atau [ ] yang dapat digunakan jika penulis ingin menambahkan informasi pada kutipan yang dicantumkan.

 

2.       Kutipan Tidak Langsung

Mengalami perubahan pada teks yang dikutip.

Tidak ada perubahan ide pikiran dari teks yang dikutip.

Disampaikan dengan gaya bahasa dan pemahaman penulis terhadap kutipan yang ditampilkan.

Diakhiri dengan nomor kutipan, serta tidak diakhiri dengan tanda petik dua. Adapun nomor kutipan yang dicantumkan pada kutipan mempunyai fungsi sebagai catatan kaki yang menerangkan sumber kutipan berasal.


Agar kita dapat memahami kutipan langsung dan tidak langsung, berikut disajikan beberapa contoh kutipan langsung dan tidak langsung.

1.       Kutipan Langsung

Contoh 1:

Menurut Patilima (2013:4), mahasiswa dianjurkan sejak awal untuk menentukan metode seperti penelitian apa yang akan digunakan pada penelitian skripsi, tesis, dan disertasi. Mahasiswa perlu memasukkan pandangan yang luas dalam suatu penelitian, yaitu suatu pandangan yang mendukung asumsi ontologis, epistimologis, aksiologis, dan metodologis kualitatif dan kuantitatif. . .

Contoh 2:

Feature merupakan salah satu karya jurnalistik yang khas. Menurut Williamson dalam Santana (2005:5), “A feature story is a creative, sometimes subjective, article designed primarly to entertain and to inform readers of an event, a situasion or an aspect life.”

2.       Kutipan Tidak Langsung

Contoh 1:

Menurut Hamid (2013: 32), bawha Seorang mahasiswa hendaknya harus dapat menentukan metode penelitian yang akan dia gunakan saat hendak membuat skripsi, tesis, maupun disertasi¹. Adapun salah satu metode yang mesti mereka tentukan adalah kualitatif atau kuantitatif. Jika mahasiswa lebih menyenangi statistik, maka metode kuantitatif bisa dipilih dan digunakan untuk bahan penelitiannya. Sebaliknya, jika mahasiswa lebih senang menganalisa suatu peristiwa, maka metode kualitatif bisa dipilih dan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.

 




Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar