Kondisi masyarakat saat ini sangat disibukkan dengan pekerjaannya
masing-masing. Pengusaha, pedagang, pejabat, bahkan masyarakat sekeliling kita sibuk
dengan urusannya masing-masing, yaa… itulah kita dengan sebutan “ibnu adam” (anak cucu adam). Berlomba-lomba
mengejar kehidupan dunia sehingga lupa dengan peintah dan larangan Allah, sungguh
memprihatinkan kondisi ummat muslim masa kini.
Akhirat yang kekal abadi, di mana semua yang ada di dunia ini akan
kembali kepadanya, semua umat tau itu. Namun, seakan-akan terlupakan oleh
kehidupan dunia. Mereka yang mengatakan “Time is money!!!”, what??? Memangnya
uang bisa dibawa mati? terlalu cinta dunia sepertinya. Materi selalu menjadi
perkara nomor satu dalam otaknya, Naudsubillah. Bukankah Nabi Muhammad S.A.W
jauh-jauh hari telah mengingatkan kawan-kawan, kata Nabi “perbanyaklah mengingat sesuatu yang
memutuskan seluruh tingkat kelesatan (kematian)”, tidak terlena dengan
kehidupan dunia dan setiap amal dimintai pertanggung jawaban disisi Allah.
Salah satu jalan yang bisa ditempuh untuk terhindar dari cinta
dunia berlebihan adalah merenungkan firman Allah S.W.T dalam Al-Quran surah At.Takwir:26,
ayat ini memberi suatu pertanyaan yang diajukan oleh Allah. Pertanyaan sangat
singkat namun kekuatannya dahsyat untuk
mengarahkan kembali kepada kebenaran, tidak berlebihan dalam mencari kehidupan
dunia bahkan semakin sadar untuk mendekatkan diri kepada sang Khalik.
Subhanallah, satu pertanyaan untuk mengubah pandangan berkehidupan yang akan
menghentikan setiap bentuk dosa.
“One question to stop corruption”,
“One question to stop nepotism”.
Tercatat dalam
sejarah, ketika seorang sufi sedang dalam perjalanan dengan mengendarai
kudanya, ditengah perjalanan tiba-tiba jatuh tersungkur dan jatuh bukan
karena kecelakaan atau kelelahan namun mendengarkan seseorang membaca salah satu
firman Allah (QS. At-Takwir:26):
فَأَيۡنَ
تَذۡهَبُونَ ٢٦
Artinya:
‘’Maka ke
manakah kamu akan pergi’’
Apa pengaruh
ayat ini sehingga seorang sufi terjatuh dari kudanya? Adakah kekuatan yang
tersirat dari kalam Ilahi ini? Coba renungkan kawan-kawan, tenangkan diri,
ikhlaskan niat, lalu tanya diri ini, sebenarnya mau kemana? Dunia yang sangat
singkat arah saya kemana? Apakah saya kekal? Apakah saya bisa tetap di dunia ini
? where are we go?