Eko
Jayanti, S.Pd
ekojayanti10@gmail.com
Abstrak: Proses
pembelajaran di sekolah masih sering menggunakan metode konvensional yang
cenderung membuat siswa menjadi pasif, sehingga dinilai kurang mampu untuk
mendorong peserta didik memahami suatu konsep atau materi dan berujung kepada
miskonsepsi. Miskonsepsi kimia sangat rentan terjadi pada peserta didik dalam
menyelesaikan suatu masalah. Salah satu cara untuk dapat melihat tingkat
miskonsepsi pada siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri,
dimana dalam model pembelajaran ini melibatkan siswa secara aktif untuk dapat
menyelesaikan permasalahan yang diberikan, sehingga dilakukan penelitian
analisis miskonsepsi siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri pada
pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 6 Samarinda kelas X Kimia Analisis
pada mata pelajaran Analisis Kimia Dasar. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan hasil tes di setiap akhir pertemuan, ulangan harian, dan observasi.
Data penelitian dianalisis dengan menghitung skor dari jawaban siswa,
mengkategorikan jawaban siswa ke dalam tingkat derajat pemahaman konsep,
menghitung jumlah siswa setiap tingkat derajat pemahaman yang diubah kedalam
bentuk persentase sehingga dapat terlihat tingkat miskonsepsi siswa.
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan, dapat
diketahui bahwa tingkat miskonsepsi siswa pada post-test pertemuan I termasuk rendah yaitu 4,17%; pada post-test pertemuan II termasuk sedang
yaitu 34,72%; pada post-test
pertemuan III tidak terjadi miskonsepsi; dan pada ulangan harian termasuk
sedang yaitu 36,63%.
Kata Kunci: Miskonsepsi, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, Model Pembelajaran Inkuiri
ABSTRACT
The
learning process in schools is still often use the conventional method which
tend to make the students become passive, thus it is considered less able for
encourage the learners to understand a concept or material and lead to the misconception.
Chemical misconception is very susceptible to the learners in solving a
problem. One way to look the level of students’ misconception is by using an
inquiry learning model, where in this model involve the students actively in
order to solve the problem given, so that has been studied of students’
misconception analysis by using inquiry learning model on the subjects of
solubility and solubility product.
This
study is a descriptive quantitative research. The subjects in this study were
the students of 10th Analytical Chemistry SMKN 6 Samarinda on the subject
Basic Chemical Analysis. Data accumulation was performed using the test
results on each end of the meeting, daily tests, and observations. Data
research were analyzed by calculating the scores of the students’ answers,
categorize the students’ answers to the degree of understanding concepts,
counting the number of students per degree of understanding into the percentage
form, so it could be seen the degree of students misconception.
Based
on the research results, data analysis and discussion, it could be seen that
the degree of students misconception in meeting I post-test including low, i.e
4,17%; in meeting II post-test including sufficient, i.e 34,72%; in meeting III
post-test did not occur misconception; and in daily tests including sufficient,
i.e 36,36%.
Keywords : Misconception, Solubility and Solubility Product, Inquiry Learning Model
Klik download (Full text)
Adisendjaja, Y. H. 2007. Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU.
Jurnal Penelitian. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI: Bandung
Ahmadi, A., dan Supriyono, W., 2004. Psikologi Belajar Edisi Revisi. PT Rineka Cipta: Jakarta
Alwi et al. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa, DEPDIKNAS Balai Pustaka
Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta
Asmara, H. 2005. Kesalahan – Kesalahan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada Siswa Kelas II SLTP Negeri 27 Samarinda. Skripsi S1 pada FKIP UNMUL Samarinda: tidak diterbitkan
Berg, V.D. 1990. Miskonsepsi Fisika dan Usaha Untuk Menanggulanginya. Salatiga: Universitas Satya Wacana Salatiga
Budiningsih, A. 2005. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta: Jakarta
Dahar, R.W. 1996. Teori – Teori Belajar. Erlangga: Jakarta
__________. 2011. Teori –Teori Belajar & Pembelajaran. Erlangga: Jakarta
Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. PT Rineka Cipta: Jakarta
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta: Jakarta
Djamarah,S., dan Zaim. 2006. Strategi Belajar Mengajar.PT Rineka Cipta: Jakarta
Effendy. 2002. Upaya untuk Mengatasi Kesalahan Konsep dalam Pengajaran Kimia dengan Menggunakan Strategi Konflik Kognitif. Jurnal Media Komunikasi Kimia. No. 2, th 6
Enawati, E. Hairida dan Mulyani. 2004. Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Strategi Peta Konsep disertai Penulisan Jurnal dalam Setting Pembelajaran Konsep Kimia Karbon yang Didasari Konstruktivisme. Laporan Penelitian. Universitas Tanjungpura: Pontianak
Faridah. 2004. Miskonsepsi dalam Topik Elektrolisis dikalangan Pelajar Tingkatan Empat di Daerah Tanah Merah, Kelantan. Tesis. Johor Bahru: Universiti Teknologi Malaysia. Malaysia
Hadi, S. 2009. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep. http://hadirukiyah.blogspot.com/2009/06/Model-Pembelajaran-Pencapaian-Konsep.html, diakses tanggal 15 Desember 2019
Halomoan, M. 2008. Analisis Persepsi Guru Mata Pelajaran Fisika Madrasah Aliyah Terhadap Konsep Gaya pada Benda Diam dan Bergerak. Balai Diklat Keagamaan: Medan
Hasan, I. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia: Jakarta
Hasan, S., D. Bagayoko, D. and Kelley E. L. 1999. Misconceptions and The Certainty of Response Index (CRI). Phys. Educ. 34 (5) p. 294 – 299
Hernawan, H. 2008. Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia dengan Menggunakan Tes Diagnostik Pilihan Ganda Beralasan. Skripsi S1, FPMIPA UPI: Bandung
Koentjaraningrat. 1990. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia: Jakarta
Made, W. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara: Jakarta
Maulana, Aris. 2011. Identifikasi Miskonsepsi Calon Guru Kimia Pada Konsep (Pembelajaran) Ikatan Kimia SMA Kelas X pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum, Skripsi FKIP UNMUL: Samarinda tidak diterbitkan
Muedjiono dan Hasibun. 2006. Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdukarya: Bandung
Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung
Narbuko, Cholid dan Achmadi, A. 2001. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta
Nuraini. 2009. Identifikasi Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep Hukum Perbandingan Tetap Siswa MAN 3 Malang. Skripsi. Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang: Malang
Oxtoby, D.W., Gillis, H.P. dan Nachtrieb, N.H. 2001. Prinsip – Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1. Erlangga: Jakarta
Purtadi, Sukisman dan Sari, Lis Permana. 2009. Analisis Miskonsepsi Konsep Laju dan Kesetimbangan Kimia pada Siswa SMA. Jurnal Penelitian. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY: Yogyakarta
Rusyan, T. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. PT Remadja Rosdakarya: Bandung
Sadia, Wayan I. 1997. Penerapan Strategi Konflik Kognitif dalam Mengatasi Miskonsepsi. http://www.google.co.id/Efektivitas+Strategi+Konflik+Kognitif+dalam+Mengatasi+Miskonsepsi/, diakses tanggal 15 Desember 2019
Sagala, S. 2005. Konsep Belajar dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media: Bandung
Sembiring, I. 2004. Miskonsepsi Siswa Tentang Stoikiometri pada Siswa Kelas II SMUN 1 Berastagi T.A 2002/2003. Skripsi. Jurusan Kimia, Universitas Negeri Medan: Medan
Simamora, Maruli dan Redhana, I Wayan. 2007. Identifikasi Miskonsepsi Guru Kimia pada Pembelajaran Konsep Struktur Atom. Jurnal Penelitian. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha: Bali
Sudaryanti, Y. 2014. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Menggunakan Model
Problem Based Learning (PBL) Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga Kelas XI IPA
SMA Negeri 14 Samarinda. Skripsi. Pendidikan Kimia, FKIP Universitas
Mulawarman: Samarinda
Sunarya, Y. 2002. Kimia Dasar II. Alkemi Garfisindo Press: Bandung
Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius: Yogyakarta
___________. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. PT Gramedia Widiasarana Indonesia: Yogyakarta
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry 2 Bilingual, PT Tiga Serangkai: Solo
Suyanti, R.D. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Graha Ilmu: Yogyakarta
Syah, M. 2010. Psikologi Belajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. PT Bumi Aksara: Jakarta
Vaudhi, F. 2009. Identifikasi Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep Mol pada Siswa SMA Negeri 1 Malang. Skripsi. Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang: Malang
Wilantara. 2005. Implementasi Model Belajar Konstruktivis dalam Pembelajaran Fisika untuk Mengubah Miskonsepsi Ditinjau dari Penalaran Formal Siswa. Tesis. IKIP Singaraja: Bali
Winarni, S. 2006. Koreksi Kesalahan Konsep Gaya – Gaya Antarmolekul (Intermolecular Forces) dengan Menggunakan Strategi Konflik Kognitif pada Mahasiswa Kimia Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Tesis. Universitas Negeri Malang: Malang
0 komentar:
Posting Komentar