Rabu, 01 Januari 2020

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN PADA MATA PELAJARAN ANALISIS KIMIA DASAR KELAS X KIMIA ANALISIS SMK NEGERI 6 SAMARINDA

 Eko Jayanti, S.Pd
ekojayanti10@gmail.com

Abstrak: Proses pembelajaran di sekolah masih sering menggunakan metode konvensional yang cenderung membuat siswa menjadi pasif, sehingga dinilai kurang mampu untuk mendorong peserta didik memahami suatu konsep atau materi dan berujung kepada miskonsepsi. Miskonsepsi kimia sangat rentan terjadi pada peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah. Salah satu cara untuk dapat melihat tingkat miskonsepsi pada siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, dimana dalam model pembelajaran ini melibatkan siswa secara aktif untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan, sehingga dilakukan penelitian analisis miskonsepsi siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 6 Samarinda kelas X Kimia Analisis pada mata pelajaran Analisis Kimia Dasar. Pengumpulan data dilakukan menggunakan hasil tes di setiap akhir pertemuan, ulangan harian, dan observasi. Data penelitian dianalisis dengan menghitung skor dari jawaban siswa, mengkategorikan jawaban siswa ke dalam tingkat derajat pemahaman konsep, menghitung jumlah siswa setiap tingkat derajat pemahaman yang diubah kedalam bentuk persentase sehingga dapat terlihat tingkat miskonsepsi siswa.

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan, dapat diketahui bahwa tingkat miskonsepsi siswa pada post-test pertemuan I termasuk rendah yaitu 4,17%; pada post-test pertemuan II termasuk sedang yaitu 34,72%; pada post-test pertemuan III tidak terjadi miskonsepsi; dan pada ulangan harian termasuk sedang yaitu 36,63%.

Kata Kunci: Miskonsepsi, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, Model Pembelajaran Inkuiri


ABSTRACT

            The learning process in schools is still often use the conventional method which tend to make the students become passive, thus it is considered less able for encourage the learners to understand a concept or material and lead to the misconception. Chemical misconception is very susceptible to the learners in solving a problem. One way to look the level of students’ misconception is by using an inquiry learning model, where in this model involve the students actively in order to solve the problem given, so that has been studied of students’ misconception analysis by using inquiry learning model on the subjects of solubility and solubility product.

            This study is a descriptive quantitative research. The subjects in this study were the students of 10th Analytical Chemistry SMKN 6 Samarinda on the subject Basic Chemical Analysis. Data accumulation was performed using the test results on each end of the meeting, daily tests, and observations. Data research were analyzed by calculating the scores of the students’ answers, categorize the students’ answers to the degree of understanding concepts, counting the number of students per degree of understanding into the percentage form, so it could be seen the degree of students misconception.

            Based on the research results, data analysis and discussion, it could be seen that the degree of students misconception in meeting I post-test including low, i.e 4,17%; in meeting II post-test including sufficient, i.e 34,72%; in meeting III post-test did not occur misconception; and in daily tests including sufficient, i.e 36,36%.

Keywords : Misconception, Solubility and Solubility Product, Inquiry Learning Model

Klik download (Full text)


References:

Adisendjaja, Y. H. 2007. Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Jurnal Penelitian. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI: Bandung

Ahmadi, A., dan Supriyono, W., 2004. Psikologi Belajar Edisi Revisi. PT Rineka Cipta: Jakarta

Alwi et al. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa, DEPDIKNAS Balai Pustaka

Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta

Asmara, H. 2005. Kesalahan – Kesalahan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada Siswa Kelas II SLTP Negeri 27 Samarinda. Skripsi S1 pada FKIP UNMUL Samarinda: tidak diterbitkan

Berg, V.D. 1990. Miskonsepsi Fisika dan Usaha Untuk Menanggulanginya. Salatiga: Universitas Satya Wacana Salatiga

Budiningsih, A. 2005. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta: Jakarta

Dahar, R.W. 1996. Teori – Teori Belajar. Erlangga: Jakarta

__________. 2011. Teori –Teori Belajar & Pembelajaran. Erlangga: Jakarta

Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. PT Rineka Cipta: Jakarta

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta: Jakarta

Djamarah,S., dan Zaim. 2006. Strategi Belajar Mengajar.PT Rineka Cipta: Jakarta

Effendy. 2002. Upaya untuk Mengatasi Kesalahan Konsep dalam Pengajaran Kimia dengan Menggunakan Strategi Konflik Kognitif. Jurnal Media Komunikasi Kimia. No. 2, th 6

Enawati, E. Hairida dan Mulyani. 2004. Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Strategi Peta Konsep disertai Penulisan Jurnal dalam Setting Pembelajaran Konsep Kimia Karbon yang Didasari Konstruktivisme. Laporan Penelitian. Universitas Tanjungpura: Pontianak

Faridah. 2004. Miskonsepsi dalam Topik Elektrolisis dikalangan Pelajar Tingkatan Empat di Daerah Tanah Merah, Kelantan. Tesis. Johor Bahru: Universiti Teknologi Malaysia. Malaysia

Hadi, S. 2009. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep. http://hadirukiyah.blogspot.com/2009/06/Model-Pembelajaran-Pencapaian-Konsep.html, diakses tanggal 15 Desember 2019

Halomoan, M. 2008. Analisis Persepsi Guru Mata Pelajaran Fisika Madrasah Aliyah Terhadap Konsep Gaya pada Benda Diam dan Bergerak. Balai Diklat Keagamaan: Medan

Hasan, I. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia: Jakarta

Hasan, S., D. Bagayoko, D. and Kelley E. L. 1999. Misconceptions and The Certainty of Response Index (CRI). Phys. Educ. 34 (5) p. 294 – 299

Hernawan, H. 2008. Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia dengan Menggunakan Tes Diagnostik Pilihan Ganda Beralasan. Skripsi S1, FPMIPA UPI: Bandung

Koentjaraningrat. 1990. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia: Jakarta

Made, W. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara: Jakarta

Maulana, Aris. 2011. Identifikasi Miskonsepsi Calon Guru Kimia Pada Konsep (Pembelajaran) Ikatan Kimia SMA Kelas X pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum, Skripsi FKIP UNMUL: Samarinda tidak diterbitkan

Muedjiono dan Hasibun. 2006. Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdukarya: Bandung

Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Narbuko, Cholid dan Achmadi, A. 2001. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta

Nuraini. 2009. Identifikasi Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep Hukum Perbandingan Tetap Siswa MAN 3 Malang. Skripsi. Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang: Malang

Oxtoby, D.W., Gillis, H.P. dan Nachtrieb, N.H. 2001. Prinsip – Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1. Erlangga: Jakarta

Purtadi, Sukisman dan Sari, Lis Permana. 2009. Analisis Miskonsepsi Konsep Laju dan Kesetimbangan Kimia pada Siswa SMA. Jurnal Penelitian. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY: Yogyakarta

Rusyan, T. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. PT Remadja Rosdakarya: Bandung

Sadia, Wayan I. 1997. Penerapan Strategi Konflik Kognitif dalam Mengatasi Miskonsepsi. http://www.google.co.id/Efektivitas+Strategi+Konflik+Kognitif+dalam+Mengatasi+Miskonsepsi/, diakses tanggal 15 Desember 2019

Sagala, S. 2005. Konsep Belajar dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media: Bandung

Sembiring, I. 2004. Miskonsepsi Siswa Tentang Stoikiometri pada Siswa Kelas II SMUN 1 Berastagi T.A 2002/2003. Skripsi. Jurusan Kimia, Universitas Negeri Medan: Medan

Simamora, Maruli dan Redhana, I Wayan. 2007. Identifikasi Miskonsepsi Guru Kimia pada Pembelajaran Konsep Struktur Atom. Jurnal Penelitian. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha: Bali 

Sudaryanti, Y. 2014. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Samarinda. Skripsi. Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Mulawarman: Samarinda

Sunarya, Y. 2002. Kimia Dasar II. Alkemi Garfisindo Press: Bandung

Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius: Yogyakarta

___________. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. PT Gramedia Widiasarana Indonesia: Yogyakarta

Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry 2 Bilingual, PT Tiga Serangkai: Solo

Suyanti, R.D. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Graha Ilmu: Yogyakarta

Syah, M. 2010. Psikologi Belajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. PT Bumi Aksara: Jakarta

Vaudhi, F. 2009. Identifikasi Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep Mol pada Siswa SMA Negeri 1 Malang. Skripsi. Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang: Malang

Wilantara. 2005. Implementasi Model Belajar Konstruktivis dalam Pembelajaran Fisika untuk Mengubah Miskonsepsi Ditinjau dari Penalaran Formal Siswa. Tesis. IKIP Singaraja: Bali

Winarni, S. 2006. Koreksi Kesalahan Konsep Gaya – Gaya Antarmolekul (Intermolecular Forces) dengan Menggunakan Strategi Konflik Kognitif pada Mahasiswa Kimia Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Tesis. Universitas Negeri Malang: Malang


0 komentar:

Posting Komentar