Apakah
di rumah tersedia buku? Pertanyaan mendasar dan sangat penting untuk menggali
apakah di rumah sudah ada kebiasaan baca buku. Indikator sebuah keluarga yang
sudah mencapai tingkat literasi yang baik antara lain jika jumlah dan variasi
bahan bacaan yang dimiliki banyak dan beragam. Frekuensi membaca dalam kelurga
setiap harinya makin meningkat. Ada beberapa bentuk tulisan dari anggota
keluarga seperti memo, kartu ucapan, catatan harian, dll.
Ketersediaan
fasilitas bahan bacaan menjadi salah satu faktor penting untuk menumbuhkan
kebiasaan baca buku di sebuah keluarga. Bahan bacaan hendaknya beragam, sesuai
dengan minat dan usia. Hal ini supaya menarik minat baca anggota keluarga.
Karena untuk membentuk budaya baca tidaklah bisa tumbuh secara tiba-tiba, tapi
harus ada upaya yang serius didukung oleh beberapa faktor yang
berkesinambungan.
Selain
ketersediaan bahan bacaan, faktor lain yang mendukung tumbuhnya kebiasaan baca
adalah contoh nyata dari orangtua yang suka baca. Meskipun anak belum mampu
membaca sendiri, orangtua bisa membiasakan diri dengan membacakan buku cerita
yang menarik bagi anak. Bahkan mendengarkan cerita ini bisa dimulai semenjak
usia 0 bulan. Kebiasaan mendengarkan cerita atau dongeng sejak dini akan mendukung
perkembangan imajinasi dan kemampuan bahasa anak. Semakin banyak mendengar maka
semakin banyak memahami kosakata.
Membacakan
cerita kepada anak secara rutin dapat meningkatkan kemampuan membaca, menulis,
dan berkomunikasi yang baik. Hal ini karena anak banyak menyerap kosakata yang
tidak selalu ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Selain itu kegiatan
literasi di dalam keluarga dapat melatih anak untuk berpikir kritis sejak awal
kehidupannya.
Contoh
pembiasaan baca dari orangtua bisa juga diwujudkan dengan keseriusan orangtua
untuk lebih banyak baca buku daripada baca (pegang) gawai. Anak akan belajar
melalui apa yang dilihat dari orangtuanya. Jadi, jika orangtua suka baca buku
maka anak pun akan ikut tertarik dengan buku. Jika ini dimulai sejak dini maka
akan terbentuk pola sehingga akan lebih mudah untuk membiasakan anak pada usia berikutnya.
Meskipun hal ini perlu perjuangan besar karena orangtua masa kini mayoritas
cenderung lebih akrab dengan gawainya.
Jadikan
budaya baca menjadi kegiatan yang menarik di rumah. Selain pilihan buku yang
beragam sesuai minat dan usia, juga perlu dikondisikan tempat baca yang nyaman.
Perlu juga disusun jadwal baca dalam keluarga. Hal ini supaya terbentuk iklim
baca yang nyaman, kompak, dan menyenangkan.
Selain
aktivitas baca di rumah, orangtua juga perlu sesekali mengagendakan jalan-jalan
ke toko buku atau berkunjung ke perpustakaan sehingga kegiatan baca tidak
monoton di rumah saja. Hadiah-hadiah dari orangtua juga bisa berbentuk buku
atau majalah yang disenangi anak. Media teknologi informasi (gawai) juga bisa
dimanfaatkan dengan bimbingan orangtua.
Dalam
perkembangannya anak dapat diajak berdikusi dari hasil bacaannya. Bisa diajak
membahas isu-isu menarik dari media massa. Ataupun bisa membahas nilai-nilai
yang terkandung dari sebuah cerita yang dapa diambil hikmahnya. Selain itu orangtua
juga perlu memberikan motivasi kepada anak, misal mengikuti lomba-lomba
literasi. Dari kegiatan tersebut akan tumbuh pemahaman bahwa membaca itu
penting dan bermanfaat.
Dari
berbagai kegiatan literasi yang difasilitasi orangtua menjadikan membaca sebagai
kegiatan yang sangat penting dan menarik jika orangtua pun menyajikan dengan
menarik. Dan iklim literasi keluarga menjadi pondasi kuat untuk pengembangan
budaya literasi pada kehidupan anak selanjutnya. Jadi, yuk bantu anak dengan
membentuk iklim literasi di rumah. Meski dari yang sederhana dan terbatas,
namun jika berkesinambungan, maka wawasan anak akan makin luas.
Download file
0 komentar:
Posting Komentar