Merdeka Belajar

Empat Program Pokok Mendikbud.

Publikasi Karya Anda

Kirim melalui: gurutraveler8@gmail.com

Waspada Covid19

Lindungi Diri, Lindungi Keluarga, Lindungi Sesama.

Kurikulum Merdeka

Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum Merdeka

Karakteristik KM.

Minggu, 02 Juni 2019

INTERFERENSI MORFOSINTAKSIS BAHASA BUGIS PADA TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 KABUPATEN BONE

ILHAM ZULHIDAYAT  BURSAN
hidayatilham85@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui bentuk-bentuk interferensi morfosintaksis bahasa Bugis pada pada tindak tutur guru dalam pembelajaran BI SMA Negeri 1 Bone Kabupaten Bone, 2) untuk mengetahui faktor yang memengaruhi terjadinya interferensi morfosintaksis bahasa Bugis pada pada tindak tutur guru dalam pembelajaran BI SMA Negeri 1 Bone Kabupaten Bone; dan 3) untuk mengetahui upaya guru dalam menghilangkan interferensi morfosintaksis bahasa Bugis dalam pembelajaran BI di SMA Negeri 1 Bone Kabupaten Bone. Target khusus penelitian ini yaitu: 1) deskripsi mengenai bentuk-bentuk interferensi morfosintaksis bahasa Bugis dan faktor yang mempengaruhinya pada pada tindak tutur guru dalam pembelajaran BI SMA Negeri 1 Bone Kabupaten Bone; dan 2) draft model normalisasi bahasa guru khususnya guru BI agar terhindar dari interferensi bahasa Bgis dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Kabupaten Bone. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari subyek itu sendiri. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dokumentasi, baca, catat, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan setelah semua karangan siswa dikumpulkan, diperiksa, dan dianalisis berdasarkan pendekatan analisis kontrastif, sehingga dapat diidentifikasi ragam interferensi yang terjadi. Langkah terakhir yaitu, data dianalisis secara analisis deskriptif kuantitatif dilakukan guna mengetahui intensitas dan frekuensi bentuk interferensi yang terjadi pada tindak tutur guru BI.

Kata Kunci: Interferensi, Morfologi, Sintaksis, dan Tindak Tutur Guru.

Klik download (Full text)



References

Agustina, Alena. 2013. Meretas Bahasa Mengaji Pragmatik. Humaniora Jurnal of Culture, Literature, and Linguistic (UGM). Vol. 16, No 2. Hal 107-122.

Aspar, Andi. 2014. Pengaruh Bahasa Ibu terhadap Kemampuan Berbicara Siswa.  Jurnal Semantik (Uncok). Vol. 1, No.2. Hal 30-45.

Alwi, Hasan dkk. (Eds). 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Almiah, Andi. 2014. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Makassar: Pustaka LontataChaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.  Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyono, Rendra. 2010. Pengantar Linguistik umum. Jakarta: Kencana. Gie,The Liang .1998. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta: Gunung Agung

Haugen, Einar. (1968). Bilingualism in the American: A Bibliografi and Research  Guide. Alabama: University Alabama Press.

Hymes, Dell. 1974. Foundation of Sosiolinguistics. Philadelphia : University of Pensy lvania Press.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Grammedia Pustaka Utama.

Mulawarman. 2014. Based Local Wisdom Learning the culture of South Sulawesi. Journal of Arts & Humanities. Vol. 3 Nomor 10. Hal 50-60.

Nida, Eugene A. 1962. Morphology the Descriptive Analysis of Words. Ann Arbor: Gramedia.

Likuilt, M. 2013. Kesantuna Berbahasa Kalangan Remaja di Skolah. Menengah. Jurnal Bahasa (Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (Online), dalam jurnal-bahasa.dbp.my, diakses tanggal 1 Mei 2016.

Ohoiwutun, Paul. 2002. Sosiolinguistik Memahami Bahasa dalam Konteks Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta: Kesaint Blanc.

Parawansa, Paturungi. 1981. “Kajian Interferensi Morfologi pada Dwibahasawan Anak Murid Sekolah Dasar di Daerah Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan”. Disertasi. Malang: IKIP Malang.

Parera, Jos Daniel. 1997. Linguitik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis Kontrastif Antarbahasa, dan Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Erlangga.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa.

Suwito, Ahmad. 2015. Konsep "Income" dalam Realitas Budaya Siri' na Pacce.  Jurnal Mama “Masyarakat Bahasa. Vol. 1, No. 2. Hal 66-73.

Septiandini, Arini. 2012. Pemertahanan Bahasa Daerah dalam Dialektika Global. Jurnal . Humaniora dan Sastra. Vol. 2, No.2. Hal. 55-70.

Tarman, dan Arif Muhsin. 2016. The Developtment of Creative Writing Model on Short Story Based Siri’ Na Pacce at the XI Class Senior High Schools in Makassar. Journal of Educational and Social Research MCSER Publishing, Rome-Italy. Vol. 6 No 1. Hal 52-58.

Triatno. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Bahasa Indonesia, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Sabtu, 01 Juni 2019

MENULIS NOVEL ITU MUDAH? WHY NOT?

SUHARTI NINGSIH, S. Pd.
SMP Negeri 11 PPU, Kalimantan Timur


“Terkadang mimpimu terbelenggu oleh niatmu”, (Suharti Ningsih).

Pernahkah Anda membaca sebuah buku novel? Apa pendapat Anda Ketika membaca sebuah novel begitu banyak tulisan yang hampir sepenuhnya adalah karya imajinasi penulisnya? Tentu saja Anda berpikir bagaimana bisa penulis menuangkan ide pikirannya seolah hidup di dunia nyata lalu dirangkai dengan untaian kata-kata indah dan penuh emosional. Tidak sedikit pula sang pembaca hanyut dan larut dalam suasana kisah yang begitu apik disajikan oleh si penulis.

Terkadang sebagai orang awam yang belum pernah menulis suatu karya berpikir bagaimana bisa seseorang menciptakan sebuah karangan cerita dan dibuat sebuah buku novel. Nah, dalam artikel ini ada beberapa kiat bagaimana Anda bisa menjadi seorang penulis novel pemula.

Berikut bebera tips yang bisa dicoba untuk menjadikan Anda sebagai penulis, yaitu:

1.      Rantai Gajah

Setiap tindakan pasti didahului dengan niatan. Jika seseorang mempunyai cita-cita hal pertama yang dilakukan adalah melepas rantai gajah. Apa itu rantai gajah yang dimaksud? Rantai gajah yang dimaksud di sini adalah keinginan. Jika kita akan melakukan sesuatu yang besar tentunya modal pertama kita punya adalah keinginan dahulu. Rasa ingin inilah yang menjadi pendorong kita pada mimpi yang telah kita bangun jauh dalam hati. Keinginan yang besar ini nantinya akan memecah dan melepas belenggu pada hati dan pikiran kita untuk bebas melakukan apa yang kita mau. Percuma saja jika seseorang punya mimpi tapi tidak berniat menjadikannya nyata, maka mustahil ia akan berhasil.

Sama halnya dengan menulis, seorang yang akan mulai menulis karyanya hal pertama yang perlu dilakukan adalah rasa mau yang kuat. Jika ia sudah merasa bebas dari belenggu pikiran-pikiran yang rumit, takut salah, ragu, dll. maka tulisannya akan berhasil.

2.      Tulislah Apa yang Ada di Kepalamu

Sebagai pemula menemukan kata-kata untuk menggambarkan apa yang ada di pikirannya pasti sulit. Apalagi merangkai menjadi sebuah cerita yang isinya penuh penjiwaan tentunya menjadi hambatan. Jangan khawatir, tips berikutnya adalah jangan takut untuk menuangkan ide ceritamu atau pikiranmu dalam tulisan, teruslah menulis dengan imajinasimu tanpa memikirkan kata yang salah, ejaan yang salah, tanda baca salah, dll. Teruslah menulis sampai pada momen di mana kamu terhenti atau ingin berhenti. Hal ini gunanya agar ketika Anda menulis tidak gampang ragu dan mengulang Kembali ide Anda. Selesaikan dulu tulisan Anda baru nanti melakukan editing, dimana Anda akan mengoreksi tiap kata dan memperbaiki kesalahan.

3.      Me Time

Momen yang tepat dalam menulis juga hal yang penting dalam seorang penulis pemula. Pilihlah waktu yang tenang,tanpa gangguan dan memang Anda khususkan untuk menulis. Fokus dalam menulis adalah kuncinya.

Demikian beberapa tips yang mungkin bisa Anda coba ketika akan menulis sebuah karya. Intinya, jadikan setiap keinginanmu itu menjadi nyata. Karena suksesnya seseorang itu bukan hanya dari khayalan belaka, namun berdasarkan kemauan kuat. Lepaskan belenggumu,kejarlah mimpimu! SELAMAT MENCOBA.

Klik download file