Merdeka Belajar

Empat Program Pokok Mendikbud.

Publikasi Karya Anda

Kirim melalui: gurutraveler8@gmail.com

Waspada Covid19

Lindungi Diri, Lindungi Keluarga, Lindungi Sesama.

Kurikulum Merdeka

Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum Merdeka

Karakteristik KM.

Rabu, 15 Mei 2024

Guru Inovatif: Menanamkan Karakter Melalui Pembelajaran Kontekstual

Ilham Zulhidayat Bursan

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membentuk kepribadian manusia. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang membentuk karakter siswa. Guru inovatif adalah guru yang tidak hanya fokus pada pengajaran ilmu pengetahuan, namun juga menanamkan karakter kepada siswanya. Untuk mencapai tujuan ini, guru harus mampu menggunakan berbagai strategi dan metode yang inovatif.

Guru inovatif harus memahami bahwa karakter siswa tidak hanya terbentuk melalui materi pelajaran di kelas, tetapi juga melalui berbagai pengalaman dan interaksi yang mereka alami selama proses belajar mengajar. Guru harus menyadari pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional dan sosial siswa, di samping kemajuan akademik mereka. Dengan pendekatan yang holistik, guru inovatif dituntut agar mampu mengembangkan model/metode pembelajaran yang bervariasi dan kreatif untuk membangkitkan minat siswa, memupuk rasa ingin tahu, serta membangun keterampilan berpikir kritis, dan kolaboratif. Selain itu, model yang dikembangkan juga memberi perhatian khusus pada pengembangan nilai-nilai positif seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati, yang semuanya berkontribusi terhadap pembentukan karakter siswa secara menyeluruh. Karakter yang tertanam dalam diri siswa akan menjadi filter perkembangan arus informasi teknologi yang begitu cepat dan bebas di abad 21 ini.

Pendidikan karakter telah menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan modern. Upaya membangun generasi yang lebih baik, pendidikan karakter harus dilakukan secara efektif dan efisien. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menanamkan karakter adalah pendekatan kontekstual dalam pembelajaran. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahami melalui kesempatan mempelajari apa yang berhubungan dengan tema atau situasi yang relevan.

Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran memungkinkan guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam pembelajaran. Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan yang memfokuskan pada situasi dan konteks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat memahami dan menerapkan konsep yang dipelajari dalam situasi yang lebih luas dan lebih bervariasi. Dalam konteks pelajaran bahasa Indonesia, pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai situasi dan konteks yang lebih realistis dan lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran kontekstual berbeda dengan pendekatan tradisional yang memfokuskan pada pengajaran konsep-konsep teoritis tanpa memperhatikan konteks dan situasi yang relevan. Dalam pendekatan tradisional, siswa dipaksa untuk memahami konsep-konsep teoritis tanpa memperhatikan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual, sebaliknya, memungkinkan siswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep dalam situasi yang lebih luas dan lebih bervariasi, sehingga mereka dapat memahami bagaimana konsep-konsep tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh yang baik (best practice) pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pelajaran bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan teks sebagai bahan ajar. Guru dapat menyajikan teks dalam bentuk digital dengan memanfaatkan bantuan teknologi (ebook, web, dan sebagainya). Jika dahulu teks hanya bisa disajikan secara manual melalui buku teks, saat ini guru harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi. Guru memberikan teks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti berita, artikel, atau cerita. Langkah yang dilakukan, guru dapat meminta siswa untuk membaca, menganalisis (berpikir kritis), mengerjakan secara berkelompok (kolaboratif), menulis hasil analisis (kreatif), dan menyampaikan hasil pekerjaannya (komunikatif). Contoh tersebut adalah cerminan pembelajaran abad 21 untuk mencapai luaran pada aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan), dan afektif (karakter).

Pembelajaran kontekstual memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia. Beberapa kelebihan tersebut adalah:

  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi yang lebih realistis: Pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa untuk memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai situasi dan konteks yang lebih realistis dan lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.
  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis dan menulis teks: Pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa untuk memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai situasi dan konteks yang lebih realistis dan lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis dan menulis teks.
  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi: Pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa untuk memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai situasi dan konteks yang lebih realistis dan lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi.

Pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pelajaran bahasa Indonesia memungkinkan siswa untuk memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai situasi dan konteks yang lebih realistis dan lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menganalisis dan menulis teks, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi.

Senin, 19 Februari 2024

Doktor Muda Berbagi Inspirasi: Peluang Bisnis di DXN

18 Februari 2024, Samarinda, Kalimantan Timur — Pada sebuah acara yang berlangsung di Hotel Royal Park Samarinda, Dr. Al Bazzar Mappanganro, M.Pd, seorang doktor muda asal Bulukumba, menginspirasi peserta dengan cerita perjalanan hidupnya. Dalam peran gandanya sebagai guru di SMA Islam Al Azhar 12 Makassar dan dosen pasca sarjana di Institut Al Amanah Jeneponto, Dr. Al Bazzar telah membuktikan bahwa kesempatan hidup datang kepada semua orang, tanpa pandang usia, latar belakang, atau profesi.

Peluang Bisnis di DXN

Tema yang diusung dalam acara ini adalah peluang menjalankan bisnis di DXN, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam produk kesehatan dan suplemen alami. Dr. Al Bazzar, selain menjadi seorang pendidik, juga merupakan distributor jamur merah DXN. Dalam pidatonya, dia menekankan bahwa Allah memberikan banyak peluang dalam hidup kepada manusia. Namun, apakah kita mau mengambil peluang tersebut atau hanya berdiam diri, itulah yang menentukan kesuksesan kita.


Kisah Inspiratif

Dr. Al Bazzar, yang dulunya hanya seorang anak penjual ikan, memahami betul arti perjuangan dan tekun. Dia berbagi pengalaman bagaimana kesempatan yang Allah berikan kepada manusia adalah sama, terlepas dari latar belakang kita. Bagi Dr. Al Bazzar, berjuang dan berusaha adalah kunci untuk mencapai tujuan. Melibatkan Allah dalam setiap langkah hidupnya, dia berhasil meraih gelar doktor dan menjadi motivator bagi banyak orang.



Pesan untuk Semua

Dalam pesannya kepada peserta, Dr. Al Bazzar mengajak semua orang untuk tidak takut mengambil peluang. Jadilah seperti jamur merah DXN yang tumbuh subur di bawah naungan pohon besar. Dengan tekun dan keyakinan, kita bisa mencapai goal yang kita impikan. Semua itu dimulai dari langkah kecil, seperti seorang anak penjual ikan yang kini menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Dalam dunia bisnis, seperti dalam hidup, peluang datang kepada mereka yang berani berjuang. Dr. Al Bazzar mengingatkan kita bahwa Allah selalu memberikan jalan, tinggal kita yang harus berani melangkah. Semoga kisah inspiratif ini mendorong kita semua untuk mengambil peluang dan meraih kesuksesan.



Senin, 27 November 2023

MENGAPA FILSAFAT SAINS ITU PENTING dalam Buku Philosophy of Science: A Contemporary Introduction 4th Edition by Alex Rosenberg and Lee McIntyre


 Pertanyaan Ilmiah dan Pertanyaan Tentang Sains

Diawalai dengan pertanyaan-pertanyaan tingkat pertama yang belum mampu dijawab oleh sains seperti: apa itu bilangan, jam berapa? Atau apa itu keadilan sebagai pertanyaan tingkat pertama. Selanjutnya dilanjutkan dengan pertanyaan tingkat kedua yang disebabkan oleh pertanyaan pertama yang belum terjawab dengan jelas oleh sains. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentang apa batas-batas ilmu pengetahuan, bagaimana ilmu pengetahuan bekerja, bagaimana ilmu pentahuan seharusnya bekerja, apa metode-metodenya, di mana ilmu pengtehauan dapat diterapkan. Menyadari pertanyaan-pertanyaan yang di atas akan menimbulkan pemikiran kita untuk mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut. Sedangkan jawaban-jawaban tersebut dimungkinkan tidak dapat dijawab oleh sains.

Namun terdapat permasalahan lain yang mungkin bukan permasalahan ilmiah secara langsung yang mungkin bisa dibantu oleh filsafat sains. Para filsuf, ilmuan dan pembela integritas ilmu pengetahuan yang menentang cara-cara ilmiah. Mereka berusaha untuk menstigmatisasi astrologi, ilmu pengetahuan dengan berbagai jenisnya sebagai sebagai pseudosains  (ilmu pengetahuan, metodologi, keyakinan atau praktik yang diangga sebagai ilmiah etapi tidak mengikuti atau tidak sesuai dengan metode ilmiah). Berdasarkan hal tersebut yang dibutuhkan adalah penjelasan tantang apa yang menjadkan pengetahuan ilmiah dan apakah ada jenis pengetahuan lain selain sains.

Implikasi Sains Modern Terhadap Filsafat

Determinisme mekanika Newton memunculkan momok determinisme dalam perilaku manusia, karena manusia tidak lain hanyalah kumpulan molekul yang kompleks, yaitu materi, dan jika kumpulan ini berperilaku sesuai dengan hukum yang sama, maka tidak ada kebebasan memilih yang sesungguhnya, yang ada hanya ilusi saja. Anggaplah kita menelusuri sebab-sebab dari tindakan kita yang tampaknya bebas (yang merupakan tanggung jawab kita), kembali ke sebab-sebab sebelumnya hingga ke pilihan-pilihan kita, hasrat-hasrat kita, dan kondisi fisik otak kita di mana hasrat-hasrat tersebut terwakili. Jika otak hanyalah sebuah objek fisik kompleks yang kondisinya diatur oleh hukum fisika seperti halnya objek fisik lainnya, maka apa yang terjadi di kepala kita adalah tetap dan ditentukan oleh kejadian-kejadian sebelumnya seperti apa yang terjadi ketika sebuah ubin domino menumbangkan ubin domino lainnya di barisan panjang mereka.

Jika sebab-sebab yang menentukan kejadian-kejadian di otak kita mencakup kejadian-kejadian yang tidak dapat kita kendalikan misalnya, pola asuh kita, rangsangan sensorik dan keadaan fisiologis kita saat ini, lingkungan kita, keturunan kita—maka dapat dikatakan bahwa tidak ada ruang lingkup dalam hal ini. Jaringan sebab-akibat yang luas ini memberikan pilihan atau tindakan yang benar-benar bebas (bukan sekadar perilaku), sehingga tidak ada ruang untuk tanggung jawab moral. Apa yang ditentukan oleh keadaan sebelumnya, dan karena itu berada di luar kendali kita, bukanlah sesuatu yang dapat kita salahkan, atau puji dalam hal ini.

Selanjutnya prestasi Darwin, yang dengan cepat disadari dan dikecam dengan keras oleh para teolog yang menentangnya, untuk menghancurkan landasan pandangan dunia metafisika yang diilhami secara teologis ini beserta penjelasan ilmiahnya mengenai adaptasi dalam dunia biologis. Seperti yang ditulis Darwin dalam buku catatannya yang belum diterbitkan 20 tahun sebelum ia berani menerbitkan On the Origin of Species, “Origins of Man kini terbukti. variasi dan seleksi lingkungan alam benar, terdapat argumen kuat bahwa tidak ada sesuatu pun di alam semesta yang memiliki makna, tujuan, atau kejelasan selain determinisme yang ditentukan oleh penemuan Newton. Hal ini merupakan kesimpulan yang sangat filosofis, bahkan melampaui determinisme dengan menunjukkan bahwa semua tujuan di alam adalah ilusi. Di antara keduanya, Newton dan Darwin adalah sumber utama materialisme atau fisikisme filosofis, yang melemahkan begitu banyak teori filsafat tradisional dalam metafisika, filsafat pikiran, dan mungkin masih mengancam filsafat moral.

Sekarang, apakah semua ini berarti bahwa jika determinisme itu salah, maka kehendak bebas dan tanggung jawab moral dibenarkan sebagai komponen pandangan dunia filosofis kita yang dapat diterima? Segalanya tidak sesederhana itu. Karena jika interaksi subatomik mendasar yang membentuk proses otak kita tidak ditentukan oleh apa pun, seperti yang dikatakan fisika kuantum, maka ruang tanggung jawab moral dalam tindakan kita akan semakin kecil. Jika indeterminisme benar, maka tindakan kita akan berasal dari peristiwa yang tidak mempunyai sebab, tidak ada alasan sama sekali atas terjadinya peristiwa tersebut. Singkatnya, ketidakpastian kuantum memperdalam misteri tentang bagaimana keagenan manusia, pertimbangan, pilihan nyata, kehendak bebas, dan pada akhirnya tanggung jawab moral bisa terjadi. Anggaplah kita dapat menelusuri tindakan-tindakan Anda, baik yang diperbolehkan secara moral maupun yang tidak diperbolehkan, hingga ke sebuah kejadian, katakanlah, di dalam otak Anda, yang tidak memiliki sebab, namun benar-benar acak, tidak dapat ditentukan, dan tidak dapat dijelaskan, sebuah kejadian yang tidak melibatkan Anda atau pun orang lain, mempunyai kendali apa pun. Nah, dalam hal ini, tidak seorang pun dapat bertanggung jawab secara moral atas dampak peristiwa itu, atau dampaknya terhadap keinginan Anda, pilihan Anda, tindakan Anda.

Jika arah ilmu yang membawa filsafat adalah jalan satu arah menuju fisikisme, determinisme, ateisme, dan bahkan mungkin nihilisme, maka kewajiban intelektual terhadap ilmu pengetahuan bagi mereka yang bergelut dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis tidak dapat dihindari. Namun faktanya, arah sains yang membawa filsafat sama sekali bukan jalan satu arah menuju fisikisme, determinisme, ateisme, dan nihilisme. Sejak abad keenam belas banyak filsuf dan ilmuwan yang mendukung argumen ahli matematika, fisikawan, dan filsuf René Descartes, bahwa pikiran berbeda dari tubuh atau bagian tubuh mana pun, khususnya otak. Pengikut Descartes tidak pernah berpendapat bahwa pikiran bisa ada tanpa otak, seperti halnya kehidupan manusia bisa ada tanpa respirasi oksigen. Namun mereka berpendapat bahwa (seperti halnya kehidupan bukan sekadar respirasi oksigen), pikiran tidak identik dengan proses otak mana pun. Pikiran adalah substansi yang terpisah dan berbeda, non-fisik, dan oleh karena itu tidak tunduk pada hukum apa pun yang dapat diungkap oleh ilmu fisika. Jika pikiran bukanlah sesuatu yang bersifat fisik, hal ini mungkin mengecualikan manusia dan tindakan manusia dari hukum alam yang diungkap oleh ilmu pengetahuan atau bahkan dari kajian ilmiah itu sendiri. Mungkin saja manusia dan tindakan manusia harus dipahami dengan metode yang sama sekali berbeda dari metode yang menjadi ciri ilmu pengetahuan alam. Atau bisa jadi urusan manusia sama sekali tidak bisa dipahami.


Signifikansi Budaya Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan tampaknya menjadi satu-satunya kontribusi peradaban Eropa yang diterima secara universal diseluruh dunia. Seni, musik, sastra, arsitektur, tatanan ekonomi, kode hukum, sistem nilai etika dan politik di Barat belum mendapat penerimaan universal. Begitu dekolonisasi terjadi, “berkah” budaya Eropa ini sering kali ditolak oleh orang-orang non-Eropa. Kemunculan ilmu pengetahuan di Barat, dan universalitas ilmu pengetahuan yang diterapkan di seluruh peradaban non-Barat, menimbulkan dua pertanyaan berbeda. Pertama, mengapa awalnya hanya ada di Barat? Kedua, ada apa dengan sains yang kemudian diadopsi oleh budaya-budaya yang tidak tertarik pada gagasan, nilai, atau institusi khas Barat?

Klik Download File




Jumat, 02 Desember 2022

Contoh Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tema Kewirausahaan (Fase E)


Modul P5 Kurikulum Merdeka. Projek penguatan profil pelajar Pancasila atau disingkat dengan p5 adalah sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Di dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya. Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan menjalankan projek akan menjadi prestasi.

Di dalam skema kurikulum, pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila terdapat di dalam rumusan Keputusan mendikbudristek (Kepmendikbudristek) nomor 56/M/ 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyebutkan bahwa Struktur Kurikulum di jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Contoh modul projek penguatan profil pelajar pancasila P5 tema Kewirausahaan Fase E dapat Anda unduh DISINI

Rabu, 23 Maret 2022

Materi: Drama

 Oleh: Ilham Zulhidayat Bursan

Pengertian Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, dan beraksi. Berdasarkan sejarah kata tersebut, teks drama dapat dipahami sebagai suatu perbuatan atau tindakan yang ditulis dan selanjutnya digunakan dalam pementasan di sebuah panggung. Secara terminologi, drama dapat didefinisikan yaitu bagian dari bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau ditunjukkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan. 

Jenis-jenis Drama

Drama berdasar lakonnya
Berdasarkan penyajian lakonnya, drama dibagi menjadi:
  • Tragedi, penuh dengan kesedihan.
  • Komedi, penuh dengan hal-hal yang lucu.
  • Tragekomedi, sebuah perpaduan antara komedi dan tragedi.
  • Melodrama, dialog yang diucapkan diiringi melodi atau musik.
  • Opera, drama yang dialognya dinyanyikan dan diiringi dengan musik.
  • Farce, menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya berupa dagelan.
  • Tablo, drama yang mengedepankan unsur gerak di mana para pemainnya tidak mengucap dialog sama sekali, namun hanya melakukan gerakan tertentu.
  • Sendratari, yaitu gabungan antara seni drama dengan seni tari. 

Drama berdasar sarana pentas
Berdasarkan sarana pementasannya, drama dibagi menjadi:

  • Drama panggung, dimainkan oleh aktor di atas panggung.
  • Drama radio, jenis drama yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba, namun hanya dapat didengarkan.
  • Drama televisi, sama dengan drama panggung hanya saja tidak dapat diraba langsung.
  • Drama film, memanfaatkan sebuah layar lebar dan dapat pula dipertontonkan di bioskop.
  • Drama wayang, diiringi dengan sebuah pegelaran wayang.
  • Drama boneka, di mana para tokoh dalam sebuah drama itu digambarkan melalui penggunaan sarana boneka yang dimainkan oleh beberapa orang sebagai pemain dalam drama.

Drama berdasar ada atau tidak naskah
Berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama, dibedakan menjadi:

  • Drama tradisional, tidak ada naskah.
  • Drama modern, tontonan drama yang menggunakan naskah.

Unsur-unsur Drama

Drama terdiri dari dua unsur yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur drama yang membangun atau membentuk suatu drama dari dalam, sedangkan unsur ekstriksik adalah nsur-unsur drama yang membangun atau membentuk suatu drama dari luar. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya cerita, tetapi keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. 

Jenis unsur intrinsik drama:
  • Tema
    Tema adalah persoalan yang menjadi sumber inspirasi cerita. Tema biasanya diambil dari permasalahan sehari-hari.
  • Alur
    Alur adalah rangkaian peristiwa dalam drama. Bagian-bagian alur cerita adalah berikut.
    Tahap pengenalan
    Tahap ini menampilkan pengenalan tokoh, situasi, dan latar.
    Tahap konflik
    Tahap ini memunculkan masalah yang menimbulkan pertentangan antartokoh.
    Tahap klimaks
    Tahap ini menunjukkan masalah yang berada pada titik puncak.
    Tahap resolusi
    Tahap ini memperlihatkan penyelesaian dari masalah yang terjadi.

    Berdasarkan kronologis cerita, alur dapat dibedakan yaitu:
    Secara umum, alur cerita dapat diklasifikasikan menjadi tujuh jenis. Pembagian tersebut berdasarkan pada urutan kronologis cerita.
    1. Alur Maju
    Alur maju di dalam pengertian alur cerita atau yang biasa disebut progresif adalah tindakan yang memuncak pada akhir cerita. Alur maju adalah serangkaian peristiwa yang dimulai secara teratur dari awal hingga akhir cerita.
    Contoh alur maju, misalnya cerpen yang menceritakan masa kecil seorang anak yang kemudian tumbuh dewasa dan berakhir ketika ia tua. Diceritakan pula bagaimana konflik yang ia hadapi selama hidupnya.
    2. Alur Mundur
    Alur mundur atau regresi merupakan tindakan yang menceritakan masa lalu dari tokoh di dalam cerita. Pengertian alur cerita mundur ini justru konfliknya disampaikan di awal cerita dan kemudian mundur ke masa lalunya. Serangkaian peristiwa dalam refluks dimulai dari masa lalu ke masa kini dengan waktu yang tidak tepat.
    Contoh alur mundur misalnya cerita pensiunan polisi yang menceritakan kisahnya berjuang selama menjadi anggota polisi.
    3. Alur Campuran
    Pengertian alur cerita berdasarkan kronologis cerita yang terakhir yakni alur campuran. Alur campuran atau alur bolak-balik ini seperti sungai yang dimulai di titik paling tinggi, kemudian menceritakan masa lalu dan berlanjut sampai selesai.
    Saat menceritakan masa lalunya, karakter tokoh yang diperkenalkan di dalam cerita akan memperkenalkan karakter lain selama cerita belum berakhir dan saat cerita kembali ke awal lagi. Contoh alur campuran ini misalnya sebuah cerita yang dimulai di tengah-tengah cerita dan kemudian maju atau mundur.
    4. Alur Sorot Balik (Flashback)
    Berbeda dengan pengertian alur cerita mundur, alur sorot balik atau flashback ini merupakan alur yang terjadi karena pengarang mendahulukan akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang biasanya memulai ceritanya dari klimaks menuju kembali ke awal cerita dan ke akhir cerita lagi. Tahapan yang terjadi pada alur sorot balik ini dimulai dari klimaks – anti-klimaks – akhir – peruwitan – awal.
    5. Alur Klimaks
    Alur klimaks dalam pengertian alur cerita adalah susunan peristiwa menanjak dari peristiwa biasa yang meningkat menjadi penting dan lebih menegangkan dibandingkan sebelumnya.
    6. Alur Anti-klimaks
    Pengertian alur cerita anti-klimaks adalah alur cerita yang susunan peristiwanya makin menurun dari peristiwa menegangkan kemudian menjadi kendor dan berakhir dengan peristiwa yang semakin biasa saja.
    7. Alur Kronologis
    Berdasarkan pengertian alur cerita kronologis adalah alur yang susunan peristiwanya berjalan sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa. Di dalam alur ini, terdapat hitungan jam, menit, detik, hari, dan lain sebagainya.

  • Pelaku
    Pelaku adalah orang-orang yang berperan dalam suatu pementasan drama. Berdasarkan perannya tokoh dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu (1) antagonis, (2) protagonis, dan (3) tritagonis. Antagonis adalah pelaku yang berhati jahat, yang selalu ingin menghalangi gerak langkah tokoh protagonis. Protagonis adalah pelaku yang memiliki sifat baik. Protagonis biasanya menjadi pelaku utama dalam drama. Tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis
  • Dialog
    Dialog adalah segala ucapan dari tokoh sesuai dengan petunjuk dalam naskah drama. Dialog bertujuan memperkenalkan watak tokoh, menerangkan isi naskah, dan menunjang gerak pemain drama.
  • Latar
    Latar meliputi tempat, waktu, dan suasana dalam pementasan drama.
    Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian, seperti di rumah, di sekolah, dan di kantin.
    Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian, seperti pagi hari, pada tanggal 17 Agustus, dan pada tahun 2017.
    Latar suasana, yaitu penggambaran suasana yang melatarbelakangi adegan dalam drama, seperti suasana gembira, sedih, dan seram.
Jenis unsur ekstrinsik drama:
  • Nilai-nilai yang terkandung dalam drama. Drama pasti memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai inilah yang juga membangun cerita drama tersebut. Nilai tersebut dapat berupa nilai moral, agama, sosial, maupun budaya.
  • Latar belakang penulis. Dalam menulis teks drama, penulis pasti memiliki cerita di belakangnya, “mengapa dia menulis teks tersebut?”. Hal ini dapat disebabkan karena pengalaman pribadi penulis, maupun hasil imajinasi dan penelitian penulis.


Sumber:
https://ruangguru.com/
https://www.gramedia.com/

Senin, 28 Februari 2022

Materi: Biografi

 Oleh: Ilham Zulhidayat Bursan



Pernahkah kamu menemukan suatu teks bacaan yang isinya menceritakan kisah hidup seorang tokoh ternama? Seperti kisah hidup Ir. Soekarno, Habibi, Obama, atau tokoh dan orang hebat lainnya. Nah, teks seperti itu biasa disebut sebagai teks biografi.

Pengertian


Teks biografi adalah teks yang berisikan kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya. Teks ini ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat diteladani banyak orang. Penulisan kisah hidup tokoh mencakup permasalahan yang pernah dihadapi maupun kelebihan-kelebihan tokoh yang dapat menginspirasi. 

Serupa dengan biografi, terdapat pula teks autobiografi. Autobiografi berisikan kisah hidup seorang tokoh. Namun, perbedaannya terletak pada penulisnya. Biografi ditulis oleh orang lain, sedangkan autobiografi ditulis sendiri oleh tokoh yang bersangkutan. Jadi, jangan sampai tertukar, ya!

Struktur Teks Biografi

Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, peristiwa penting, dan reorientasi.
  • Orientasi
    Orientasi merupakan bagian awal dari teks biografi. Bagian ini mencakup pengenalan tokoh dan latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan pada bagian selanjutnya. Orientasi berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi dasar mengenai peristiwa yang diceritakan. Bagian ini juga merupakan pengantar sebelum masuk ke pembahasan yang lebih rinci.
  • Peristiwa Penting
    Pada bagian ini, diceritakan tentang rangkaian peristiwa, yaitu kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Bagian ini disusun secara kronologis sesuai urutan waktu. Terkadang, penulis juga menyertakan beberapa komentar pada bagian-bagian tertentu dalam kronologi peristiwa. Bagian ini juga merupakan inti dari teks biografi karena pada bagian inilah pembaca dapat mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh.
  • Reorientasi
    Bagian ini berisi komentar atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Reorientasi berperan sebagai penutup pada teks biografi dan bersifat opsional. Bagian ini memudahkan pembaca dalam memahami peristiwa yang telah diceritakan dan memahami alasan tokoh tersebut patut dijadikan teladan bagi banyak orang.
Ciri-Ciri Teks Biografi

Teks biografi memiliki ciri-ciri tertentu. Kamu bisa melihat ciri-ciri teks biografi pada infografik berikut:



Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

Teks biografi ditulis dengan tetap memperhatikan kaidah kebahasaan. Kamu bisa lihat kaidah kebahasaan teks biografi pada infografik berikut:


Kalau dilihat dari kaidah kebahasaannya, sepertinya tidak jauh berbeda dari teks cerpen, ya? 

Memang betul! Teks biografi dan cerpen (cerita pendek) sama-sama merupakan contoh teks cerita ulang. 

Ada tiga jenis teks cerita ulang yaitu cerita ulang personal, cerita ulang fakta, dan cerita ulang imajinasi. Cerita ulang personal, contohnya buku harian dan surat pribadi. Cerita ulang fakta, contohnya catatan sejarah, biografi, autobiografi, dan berita di media massa. Sedangkan cerita ulang imajinasi, contohnya dongeng, novel, dan cerpen.

Eits, tapi ingat! Meskipun kaidah kebahasaannya mirip-mirip, tapi biografi berbeda, ya, dengan cerpen. Biografi berisikan fakta yang didasarkan pada pengalaman hidup tokoh yang diceritakan. Sedangkan cerpen berisikan cerita fiksi yang didasarkan pada imajinasi pengarang.


  1. Bacalah kutipan biografi tokoh berikut!
    B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

    Dari kutipan di atas, tokoh yang dibahas adalah  . . .
    A. B. J. Habibie
    B. Alwi Abdul Jalil Habibie
    C. RA. Tuti Marini Puspowardojo
    D. Hasri Ainun Habibie
    E. Ilham Akbar dan Thareq Kemal

  2. B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

    Kutipan di atas termasuk struktur teks biografi ....
    A. Reorientasi
    B. Peristiwa dan masalah
    C. Orientasi
    D. Koda
    E. Reaksi

  3. Bacalah kutipan biografi tokoh berikut!
    Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan selalu memegang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki Sekolah Dasar.

    Apa yang dapat diteladani dari biografi tokoh pada kutipan di atas?
    A. Masa kecil yang dilalui bersama saudara-saudara
    B. Sifat tegas dan selalu memegang prinsip
    C. Punya kegemaran menunggang kuda
    D. Terkenal karena suka membuat Bangga
    E. Sikap suka berhemat

  4. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan selalu memegang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki Sekolah Dasar.

    Kutipan di atas termasuk struktur teks biografi ....
    A. Reorientasi
    B. Peristiwa dan masalah
    C. Orientasi
    D. Koda
    E. Reaksi

  5. Bacalah kutipan biografi tokoh berikut!
    Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie belajar dengan sungguh-sungguh. Tekadnya ia harus jadi orang sukses. Pada saat ia kuliah di Jerman itu, tahun 1955, di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberi beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau. Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian.

    Hal yang dapat diteladani dari tokoh adalah ....
    A. Tidah patuh pada orang tua
    B. Belajar dengan sungguh-sungguh dan pekerja keras
    C. Mencari pengalaman bekerja
    D. Tidak mengikuti ujian
    E. Menghamburkan uang dengan berfoya-foya


^selamat membaca dan bekerja^


Sumber: 
https://www.ruangguru.com/
https://quizizz.com/




Jumat, 25 Februari 2022

Materi: Resensi Buku

 Oleh: Ilham Zulhidayat Bursan




Pengertian Resensi:

Resensi adalah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu karya. Kata resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu recensere yang artinya “melihat kembali”, “menimbang”, atau “menilai”. Berdasarkan objek karyanya, resensi terdiri atas bermacam-macam jenis. Ada resensi untuk novel, kumpulan cerpen, film, drama, lagu, buku ilmu pengetahuan, lukisan, dan karya-karya lainnya.

Tujuan Resensi:
  1. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan buku
  2. Memberikan gambaran secara ringkas kepada pembaca
  3. Memberikan masukan untuk penulis
  4. Untuk menguji kualitas buku
  5. Untuk mengetahui latar belakang buku yang diterbitkan
Fungsi Resensi:
  1. Fungsi informatif, yakni menginformasikan keberadaan buku atau film tertentu sehingga pembaca merasa tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut
  2. Fungsi komersial, yakni mempromosikan produk baru untuk kepentingan komersial ( keuntungan materi) 
  3. Fungsi akademik, yakni interaksi antara penulis buku, penerjemah, editor, dan peresensi dalam membentuk wacana keilmuan serta berbagai pengalaman dan sudut pandang tentang topik tertentu yang dijadikan fokus resensi
Kaidah Bahasa Resensi


Struktur Resensi
  1. Judul Resensi: bagian penulisan judul resensi. Penjudulan harus menarik minta pembaca.
  2. Sampul Buku: bagian yang berisi bagian perwajahan buku, sampul depan buku, sampul belakang, dll.
  3. Identitas Buku: bagian ini berisi informasi tentang buku atau karya yang ingin diulas. Informasi tersebut meliputi, judul, tahun terbit, penerbit, jumlah halaman, penulis, dll.
  4. Pendahuluan: berisi sinopsis berisi gambaran singkat tentang isi dari buku atau karya yang akan ditulis.
  5. Isi: bagian ini berisi tentang kekurangan dan kelibihan karya tersebut. Bagian ini juga penulis memberikan pemaparan mengenai karya yang diulas.
  6. Penutup: bagian ini berisi kesimpulan dan saran.

Contoh Resensi



Evaluasi:

Setelah mempelajari materi di atas, mari kita uji pemahaman kalian dengan mengerjakan soal pilihan ganda berikut!
  1. Perhatikanlah teks berikut ini.
    Daya tarik cover buku terasa makin menggelitik setelah pembaca terjerat pada perjalanan hidup tokoh utamanya Raumanen. Lebih-lebih, setelah pembaca tahu bahwa novel ini berhasil meraih hadiah Buku Utama 1977, dan hadiah Sastra Asia Tenggara 1982, hal itu jelas menambah daya tarik isi novel.

    Penggalan resensi di atas menitikberatkan pada aspek ....
    a. isi buku
    b. kelebihan buku
    c. kekurangan buku
    d. cara memanfaatkan buku
    e. manfaat buku bagi pembaca

  2. Bacalah teks berikut!
    Apa yang ditulis oleh Vicki mengenai kucing kesayangannya ini memang luar bisa, tetapi untungnya Vicki tak terjebak untuk menuliskan semua kelebihan Dewey. Di buku ini juga akan terungkap sisi buruk Dewey seperti cerewet dalam memilih makanan, sulit untuk diajak ke dokter, kabur dari perpustakaan, dan lain-lain. Sehingga sosok Dewey yang ditampilkan bukanlah sebagai kucing sempurna, melainkan seekor kucing normal yang memiliki kebaikan dan keburukan.

    Penggalan resensi di atas merupakan unsur resensi yang menunjukkan ….
    a. ketangguhan buku
    b. identitas buku
    c. daftar pustaka
    d. tujuan penulisan buku
    e. isi pokok buku

  3. Bacalah penggalan resensi berikut!
    Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Alisyahbana membawa pembaharuan di bidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya adalah pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga, alias penunggu rumah. Namun, Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar (tokoh masa depan).

    Berdasarkan data buku tersebut, jika disusun sebagi resensi tentang keunggulan novel adalah ....
    a. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
    b. Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan
    c. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel ini wajib dikenal di dunia pendidikan.
    d. Sultan Takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam dunia pendidikan.
    e. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan kaum wanita

  4. Bacalah penutup resensi buku berikut ini dengan seksama!
    Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaannya, harus diakui bahwa buku pertama seorang Yogi ini merupakan karya yang memikat. Bahkan cara dan gaya pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya berikutnya.

    Pernyataan yang tepat untuk penutup resensi tersebut adalah…
    a. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya berisi uraian tentang buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
    b. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak untuk membaca buku karena sangat bermanfaat.
    c. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak pembaca untuk memikirkan,
    merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau permasalahan yang muncul dalam sebuah buku.
    d. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
    e. Penutup resensi buku tersebut sangat tepat.

  5. Bacalah penggalan resensi berikut!
    Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan sering kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak membosankan. Pengarang menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya sehingga cerita tidak kabur. Sayangnya, pengarang sering mengulang-ulang kata yang berbau pornografi.

    Kalimat resensi yang mengungkapkan keunggulan buku adalah....
    a. Cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan
    b. Karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang
    c. Pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno
    d. Cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain
    e. Kebosanan dapat diatasi oleh pembaca buku ini

^Selamat Bekerja^

Sumber: ruangguru.com